Wanita
sebagai ibu
Pengertian wanita
Berasal dari kata vani atau vanita (sanskerta) berarti keinginan.
Wanita adalah perempuan dewesa yang menitik beratkan kepada sifat keibuan secara fungsional dalam tanggungjawab.
Berasal dari kata vani atau vanita (sanskerta) berarti keinginan.
Wanita adalah perempuan dewesa yang menitik beratkan kepada sifat keibuan secara fungsional dalam tanggungjawab.
Pengertian ibu
Ibu berasal dari kata empu ( sanskerta) yang berarti mulia, dihormati, membimbing dan mengasuh. Ibu adalah orangtua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial.
Ibu berasal dari kata empu ( sanskerta) yang berarti mulia, dihormati, membimbing dan mengasuh. Ibu adalah orangtua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial.
Pengertian wanita sebagai ibu
Perempuan dewasa yang lebih menonjol pada sifatnya sebagai yang mulia, dihormati, membimbing, mengasuh atau dapat dikatakan sebagai guru, penuntun yang penuh kasih dan perawat walaupun tidak semata-mata dibatasi oleh hubungan biologis.
Perempuan dewasa yang lebih menonjol pada sifatnya sebagai yang mulia, dihormati, membimbing, mengasuh atau dapat dikatakan sebagai guru, penuntun yang penuh kasih dan perawat walaupun tidak semata-mata dibatasi oleh hubungan biologis.
Proses perubahan dan pencapaian
peran wanita sebagai ibu
1. Tahap
psikososial dalam mencapai peran
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
3. Aktivitas
pencapaian peran ibu
Tahap psikososial dalam pencapaian
peran
1. Anticipatory
stage adalah seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi
dengan anak yang lain.
2. Honeymoon
stage adalah ibu mulai memahami peran dasar yang dijalaninya pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari keluarga lain
3. Plateu
stage adalah ibu akan mencoba apakah mampu berperan sebagai ibu tahap ini
memerlukan wakru sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri
4. Disengagement
adalah merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir
Faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam beradaptasi
1. Kehamilan
direncanakan atau tidak
2. Efek
faktor obstetri
3. Usia
4. Penggunaan
dan penyalahgunaan obat
5. Citra
perubahan tubuh
Pencapaian peran ibu menurut salmah
·
Aktivitas taking on adalah meniru sikap
orang lain, belajar dari berbagai sumber tentang kehamilan, persalinan dan
perawatan bayi, mencoba menggendong, menyuapi dan mengganti popok bayi
·
Aktivitas taking in adalah membayangkan
dirinya saat melahirkan, mengurus anak, hubungan suami dengan keluarga
·
Aktivitas letting go adalah mengingat
kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran dari sebelumnya melepas peran
yang tidak lagi sesuai
Keadaan dan perubahan psikologi
·
Ibu berusaha untuk menjadi orangtua yang
terbaik bagi anaknya
·
Ibu berusaha menghilangkan sifat atau
perilaku buruk
·
Ibu berusaha memberikan semua kasih
sayangnya
Faktor yang mempengaruhi perubahan
psikologi
1. Fungsi
keibuan
2. Sifat
keibuan
3. Relasi
ibu dan anak
4. Ibu
tiri dan ibu angkat
1.
Fungsi
keibuan
·
Memenuhi kebutuhan fisiologi dan psikis
·
Peran dalam merawat dan mengurus
keluarga
·
Peran ibu sebagai pendidik
·
Peran ibu sebagai contoh dan teladan
·
Peran ibu sebagai manager
·
Ibu memberi rangsangan dan pelajaran
·
Peran ibu sebagai istri
2.
Sifat
keibuan
Merupakan
sifat yang lazim dimiliki wanita, sifat tersebut mendorong seorang wanita untuk
bersikap lemah lembut, penuh kasih sayang dan ketulusan, tetapi dari kesemuanya
itu tidak menutup kemungkinan seorang wanita atau ibu tidak memiliki sifat
keibuan.
Sifat-sifat
keibuan secara garis besar digolongkan dalam 2 ide:
·
Kualitas tertentu dari karakter dan
kepribadian wanita yang bersangkutan
·
Gejala emosional pada wanita tersebut,
yang bersumber pada ketidakberdayaan bayi dan anak, sebab bayi atau anak selalu
bergantung dan membutuhkan pertolongan serta pemeliharaan, terutama dari
ibunya.
3.
Relasi
ibu dan anak
Sifat keibuan bersangkutan dengan relasi
ibu dengan anak sebagai kesatuan fisiologi, psikis dan sosial.
Relasi dimulai sejak
kehamilan sampai proses perawatan dan proses membesarkan anak relasi bisa
terjalin dengan baik apabila adanya pengertian dan pemahaman ibu terhadap sikap
yang dimiliki anaknya serta terjalin komunikasi antara ibu dan anak.
3 fase perkembangan relasi ibu dan
anak selama hamil
Fase 1
·
Menerima fakta kehamilan
·
Berkata “ saya hamil”
Fase 2
·
Menerima janin tumbuh sebagai sesuatu
yang terpisah dan perlu dirawat
·
“ saya akan memiliki bayi”
Fase 3
·
Mempersiapkan diri untuk melahirkan dan
mengasuh anaknya
·
“saya akan menjadi ibu”
Respon dan kemampuan yang dipakai untuk memeperkuat ikatan ibu dan anak
Respon dan kemampuan yang dipakai untuk memeperkuat ikatan ibu dan anak
·
Sentuhan
·
Kontak mata
·
Suara
·
Aroma
·
Entraiment
·
Bioritme
Ibu tiri dan ibu angkat
Ibu
tiri
·
Anak-anak yang ditinggal pergi oleh
ibunya atau ibunya meninggal dunia. Kemudian, kedudukan ibu yang melahirkan
anak tersebut ditempati oleh wanita lain seiring pernikahan ayahnya.
·
Wanita pengganti memiliki otoritas penuh
dalam menjalankan semua hak dan kewajiban sebagaimana ibu kandung
Sehubungan
hal tersebut sikap ibu sejati dipengaruhi oleh :
·
Lingkungan
·
Orang yang ada disekitar
·
Fantasi-fantasi tentang ibu tiri pada
usia muda
Kepribadian
wanita menentukan sifat keibu-tirian-nya
Nasib anak-anak tiri dan fungsi ibu tiri
itu sendiri sebagian besar di-determinir oleh mutu cinta wanita tadi kepada
suaminya, dan oleh kepribadiannya. Jika wanita yang bersangkutan sifatnya
sungguh-sungguh halus-mesra dan sangat feminim, iya pasti rela berkorban diri
demi kebahagiaan suami dan anak-anak tirinya agar bisa berfungsi sebagai ibu
yang baik.
Ibu angkat
seorang wanita yang mengadopsi anak
(mengambil anak) baik satu atau lebih dikenal atau tidak orangtua anak tersebut
karena didasari oleh keinginan memiliki anak. secara umum keinginan untuk
menjadi ibu tidak terkabul karena mandul dan tidak bisa melahirkan seorang
bayi.
Terdapat 2 faktor pada wanita untuk memehami ibu
angkat :
1. Kapasitas-kapasitas
keibuan atau maternal wanita ini dalam relasinya dengan anak angkatnya
2. Motivasi-motivasi
tertentu yang mendorong wanita tersebut mengangkat seorang bayi atau anak
seorang wanita lain baik sebelumnya dikenal atau tidak
Pokok-pokok wanita menjadi steril
·
Ketakutan sendiri untuk menjalani
fungsi-fungi biologisnya.
·
Mau mengeksploitir kepuasan-kepuasan
seksual saja tanpa bersedia menanggu resiko punya anak
·
Tipe wanita androgynus yang mengingkari
tugas-tugas reproduktif dan menginginkan memiliki seorang bayi menurut konsepsi
dan fantasi sendiri
·
Kencenderungan-kencederungan
homoseksualitas atau lesbian
·
Ketegangan-ketegangan batin yang
neoritis sifatnya dll
·
Fantasi-fantasi parthenogenetis yang
ingin melahirkan seorang bayi tanpa pertolongan atau lantaran seoran pria
Adopsi
dapat merangsang kelahiran anak sendiri
Kondisi tidak punya anak adalah motif
paling kuat dan paling banyak untuk usaha adopsi. Kehadiran anak angkat bisa
merangsang konstitusi fisik dan psikis seorang ibu untuk melahirkan anaknya
sendiri.
Hal-hal
yang membantu wanita sebagai seorang ibu
·
Jadikan suami sebagai partner
·
Beri kesempatan suami dalam mengurus
rumah tangga
·
Realistis – cari bantuan
·
Jangan merasa bersalah
·
Waktu untuk “saya”
·
Waktu untuk suami
Referensi
:
Kartono,
kartini.2007.psikologi wanita (jilid II)
mengenal wanita sebagai ibu dan nenek. Bandung:CV mandar maju
Marni
dan margiati.2013.pengantar psikologi
kebidanan.yogyakarta:pustaka pelajar
0 komentar:
Posting Komentar