Pandangan psikologi dinamik tentang tingakah laku.
Psikologi dinamik sering pula dinamakan psikologi medan ( field psychology ). Tokoh yang dapat mewakili pandangannya adalah bahasan dari Kurt Lewin.
Lewin
menamakan teorinya dengan field theory yang diartikannya juga sebagai
suatu metode analisa hubungan sebab akibat dan pengembangan konstruksi
(constracts) ilmiah tentang tingkah laku social manusia. Seperangkat
konsep – konsep dasar “konstruksi” yang diterangkan dengan metode
analisa oleh Lewin adalah :
a. Masalah real ( kenyataan tentang perilaku manusia ) yang dipertentangkan dengan moral kelompok.
b. Masalah saling ketergantungan antara fakta – fakta dalam medan atau situasi sesaat.
c.
Masalah sifat tingkah laku sesaat dan setempat yang secara relative
ditentukan “properties” medan sesaat dan tempat, yang mengakibatkan
individu bersifat dinamis dan momentil.
Konsep diatas dicoba jelaskan dengan contoh sebagai berikut:
1)
Contoh a adalah kenyataan bahwa manusia suka akan kebebasan. Seorang
anak remaaja yang sering kali keluar malam dan pulang larut malam si
remaja suka bebas, sementara orang tua pada suatu pihak menganggap bahwa
tindakan yang demikian itu tidak pantas bagi seorang anak, anak
haruslah berbuat yang lebih dapat menghasilkan sesuatu bagi lingkungan
masyrakatnya, misalnya membantu orang tua bekerja karena hal itu lebih
baik menurut ukuran kelompok.
Jadi, ada pertentangan.
2)
Contoh untuk b. perbuatan – perbuatan anak remaja tersebut merupakan
suatu fakta. Fakta yang mana menjadi bahan pemikiran bagi orang tuanya
yang menginginkannya menjadi anak penurut terhadap peraturan. Atau dapat
juga terjadi pertentangan antara ayah dan ibu mengenahi perlakuan anak.
ibu dan ayah dapat bertengkar yang mengakibatkan anak – anaknya yang
lain dirumah merasa kurang tentram akibat lain selanjutnya yang dapat
terjadi adalah ketidak biasaan anak – anak yang lain belajar dan
seterusnya.
3)
Contoh untuk c. umpamakan anak remaja diatas sewaktu ia pulang
kerumahnya mendapatkan ayah dan ibunya sedang bertengkar. Perasaannya
saat itu sangat sedih dan mungkin sangat lelah sehingga situasi keluarga
tak digugrisnya. Anak remaja itu langsung pergi tidur. Berbeda dengan
kegembiraannya saat – saat berkumpul dengan teman – temannya sebaya
dengan berbagai gurauan dan menggairahkannya, ia bergairah dan tidak
lesu.
Melalui
penjabaran tiga konstruksi diatas itu Lewin menjelaskan tingkah laku
individu. Salah satu bagian penting untuk dibahas disini adalah rumusan
tentang tingkah laku dan perbedaan – perbedaan tingkah laku individu.
Menurut
Lewin tingkah laku dapat dirumuskan sebagai fungsi (Functions) pribadi
(person) dan lingkungannya (environment). Ringkasannya: behavior = f
(P.E). konsep pokok dalam rumus diatas adalah (a). person, dan (b).
environment.
a.
Person, merupakan pribadi yang memiliki structur kognitif sendiri,
persepsi social tersendiri dan kerangka acuan (frame of reference)
tersendiri. Ketiga hal itu merupakan suatu pola, cara, ukuran – ukuran
bagaimana individu berpikir dan memberikan arti pada situasi yang
dialaminya. Misalnya, seorang pedagang kaya raya dengan mobil Volvo
tidak akan mau duduk, makan diwarung pinggir jalan yang bagi orang lain
merupakan tempat makannya sehari – hari.
b.
Environment, dapat diartikan dengan medan luar atau lingkungan (field)
tempat berlangsungnya berbagai peristiwa yang dapat memberi rangsangan
bagi individu.
Hal
yang penting dalam hal ini adalah bagaimana individu mengkaitkan
lingkungan terhadap medan psikilogisnya sendiri. Dan pekerjaan
mengkaitkan ini merupakan tugas (fungsi) tingkah laku.
referensi:http://www.infoguru.ga/2015/02/dinamika-psikologi.html
0 komentar:
Posting Komentar