Ketika seorang wanita
mengalami persalinan, rasa sakit umumnya turut menyertai selama proses
kelahiran bayi. Ketika rasa sakit begitu hebat, dokter mungkin akan memberikan
epidural sebagai anestesi atau penghilang rasa sakit. Suntikan epidural
memiliki sifat anestesi lokal yang akan membuat bagian pinggang ke bawah
kehilangan sensasi rasa yang berarti membebaskan proses persalinan dari rasa
sakit. Meskipun epidural amat bermanfaat menghilangkan rasa sakit, terdapat
beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah efek samping epidural.
Setelah Kelahiran
1. Mengganggu proses
persalinan
Epidural akan
memperlambat proses persalinan dan mengurangi kemampuan kontraksi rahim. Hal
ini karena epidural menghambat pelepasan hormon oksitosin selama persalinan
untuk membantu kontraksi rahim. Ketika kemampuan kontraksi rahim menurun,
suntikan pitocin harus diberikan yang merupakan bentuk sintetis dari oksitosin.
2. Menurunkan tekanan
darah
Dalam beberapa kasus,
epidural akan menurunkan tekanan darah.
3. Masalah kandung
kemih
Epidural mungkin akan
mempengaruhi kemampuan untuk mengendalikan kandung kemih. Dalam pengaruh
epidural, pasien tidak merasa kalau kandung kemihnya sudah penuh.
4. Sakit kepala
Salah satu efek
samping utama epidural adalah timbulnya sakit kepala. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kebocoran cairan tulang belakang. Jika sakit kepala tidak
kunjung hilang maka ‘blood patch’ diberikan kepada pasien. Blood patch adalah
injeksi yang mengandung darah pasien yang diberikan ke dalam ruang epidural
untuk meredakan sakit kepala.
5. Nyeri punggung
Epidural juga bisa
memicu nyeri punggung yang kadang tidak hilang lama setelah melahirkan.
Efek Samping pada Bayi
Bayi mungkin mengalami
kesulitan saat menyusu ke puting yang dapat menyebabkan banyak masalah. Selain
itu, selama persalinan bayi mungkin mengalami depresi pernapasan, malposisi,
dan peningkatan denyut jantung.
Efek Samping Jangka
Panjang
Berikut adalah beberapa efek samping jangka
panjang epidural.
1. Berpotensi menyebabkan kebocoran cairan
tulang belakang yang memicu mual dan sakit kepala.
2. Penurunan kekebalan tubuh.
3. Peningkatan abnormal nafsu makan.
4. Membuat gula darah menjadi tinggi.
5. Tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.
6. Berpotensi menyebabkan radang perut dan
katarak.
7. Menyebabkan nekrosis avaskular (tulang
mati) yang bisa terjadi di bahu, pinggul, atau lutut.
8. Mungkin memperburuk diabetes pada pasien
yang sudah menderita kondisi ini.
9. Berisiko menyebabkan kerusakan saraf
permanen.
Memiliki pengetahuan
mendalam tentang efek samping epidural akan menjadi bekal sebelum menyetujui
penggunaan anestesi ini. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum
memutuskan menggunakan epidural selama persalinan.
Sumber : http://www.amazine.co/18340/anestesi-efek-samping-menggunakan-epidural-saat-persalinan/
0 komentar:
Posting Komentar