Rabu, 21 Juni 2017

Pengertian Konsep Diri

0



Tema :
Pengertian Konsep Diri
Tujuan :
  1. Menjelaskan pengertian konsep diri dan menurut para ahli.
  2. Menjelaskan jenis-jenis konsep diri.
  3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri.
  4. Pembagian konsep diri oleh stuart dan sundeen.

1.      Pengertian Konsep Diri dan Menurut Para Ahli
·         Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri yang terkadang akan berbeda dari pandangan orang lain. Definisi konsep diri yang lainnya adalah gagasan mengenai diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan, serta penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
·         Pengertian Menurut Beberapa Ahli
1.      Menurut Burns (dalam Pudjijogyanti 1993:2) konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri.
2.      Menurut Cawagas (dalam Pudjijogyanti 1993:2) konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karateristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya.
3.      Menurut Rini (2004:1) konsep diri diartikan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya.
2.      Jenis-Jenis Konsep Diri
Konsep diri terbagi menjadi 2 yaitu:
1.      Tanda-tanda seorang individu yang mempunyai konsep diri positif adalah :
a.       Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi berbagi masalah.
b.      Merasa setara dengan orang lain.
c.       Menerima pujian tanpa rasa malu.
d.      Menyadari bahwa setiap orang memiliki perasaan, keinginan dan juga perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat.
e.       Dapat memperbaiki dirinya sendiri, sebab dia mampu mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan juga berusaha mengubahnya.
2.      Tanda-tanda seorang individu yang mempunyai konsep diri negatif adalah :
a.       Peka terhadap kritik.
b.      Sangat responsif terhadap pujian.
c.       Cenderung bersifat hiperkritis.
d.      Cenderung merasa dirinya tidak disukai oleh orang lain.
e.       Cenderung bersikap selalu pesimis terhadap kompetisi.
3.      Penjelasan Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan hasil dari belajar. Saat manusia mengenal lingkungan hidupnya, ketika itu pula dia belajar berbagai hal-hal mengenai kehidupan. Berdasarkan pengalaman hidupnya, seorang individu akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai macam faktor. Menurut E. B. Hurlock, seorang psikolog, factor-faktor tersebut adalah bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi atau cita-cita, emosi, jenis atau gengsi sekolah, status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman, dan tokoh atau orang yang berpengaruh.
Jika berbagai faktor tersebut cenderung menimbulkan perasaan yang positif (bangga, senang), maka muncullah akan konsep diri yang positif. Pada masa anak-anak, seorang individu umumnya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan oleh orang lain. Jika seorang anak merasa dia diterima, dihargai, dan dicintai maka anak tersebut akan menerima, menghargai, dan juga mencintai dirinya (berkonsep diri yang positif). Dan sebaliknya, jika orang-orang yang berpengaruh di sekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa, temannya, dll) ternyata meremehkan, merendahkannya, mempermalukan, dan juga menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan negatif (memunculkan konsep diri yang negatif).
4.      Pembagian Konsep Diri Oleh Stuart Dan Sundeen (1991) :
1.      Citra Tubuh Atau Gambaran Diri (Badyimage), adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
·         Fokus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada usia remaja.
·         Bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, serta tanda-tanda kelamin sekunder (mammae, menstruasi, perubahan suara, pertumbuhan bulu) menjadi c5b4
·         Cara individu memandang dirinya berdampak penting terhadap aspek psikologis individu tersebut.
·         Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap respons orang lain terhadap dirinya, dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu terhadap dirinya.
·         Gambaran yang realistis tentang 578 menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman serta mencegah kecemasan dan meningkatkan harga diri.
·         Individu yang stabil, realistis, dan konsisten terhadap citra tubuhnya dapat mencapai kesuksesan hidup.
2.      Ideal Diri (Self Ideal), adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu.
·         Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya.
·         Faktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri. Kemudian standar ini dibandingkan dengan standar kelompok teman.
·         Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis, keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas dan rendah diri.
3.      Harga Diri (Sel Esteem), adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapi dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.
·         Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1991, hlm 376).
·         Jika individu selalu sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami gagal maka cenderung harga diri akan menjadi rendah.
·         Harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan dari diri sendiri maupun dari orang lain.
4.      Peran (Role Performance), adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial.
·         Penampilan peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat (Beck, dkk, 1984, hlm 302).
·         Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu, sepanjang daur kehidupan.
5.      Identitas Diri (Identity), adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu.
Kesimpulan :
Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.


Daftar Pustaka
Online, Kapuk. Kamis-Juli-2010, Askep Klien Dengan Gangguan Konsep Diri http://kapukpkusolo.blogspot.com
Stuart, Gail W. 2002, Buku Saku Keperawatn Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC
Stuart, Gail W dan Sandra J., Sundeen. 2002Buu Saku Keperawatan Jiwa Edis, Jakarta : EGC
Susilawati dkk. 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net